Penelitian dari Boston University School of Medicine rata-rata perokok
mengalami pemendekan penis sebesar 1 cm. Penelitian ini melibatkan 200 partisipan pria perokok. Ungkap pemberitaan dokterumum.net, Rabu (11/7/2012).
“Ini merupakan penelitian terbesar yang pernah ada tentang rokok yang
terkait dengan sensitivitas seks,” ujar Dr. Pedram Salimpour, salah seorang
peneliti studi ini. Dr. Salimpour, menembahkan bahwa pengaruh negatif rokok pada penis sama halnya dengan pengaruh rokok pada
hati. Penyebabnya
karena kerusakan pembuluh darah, dan membuat aliran darah terhambat.
Secara biologis adanya elastin, yaitu protein jaringan ikat yang elastis dan memungkinkan jaringan
dalam tubuh untuk kembali ke bentuk semula setelah mengalami peregangan atau
kontraksi. Dalam hal ini, elastin mempengaruhi kemampuan ereksi penis. Dr.
Salimpour kembali menjelaskan, elastin seperti karet yang bisa meregang. Inilah
yang terjadi pada penis sebagai akibat adanya peningkatan aliran darah.
Merokok dapat merusak kemampuan tubuh untuk melakukan peregangan tersebut,
sehingga dapat mempengaruhi ukuran penis dan kemampuan ereksi. Tapi peneliti
belum bisa menentukan berapa banyak rokok yang bisa merusak elastin dan
memperpendek ukuran penis.
“Hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut, tapi tampaknya bahaya rokok
lebih rentan terhadap penis ketimbang hati,” jelas Dr. Salimpour.
Menurutnya, hal ini disebabkan karena pembuluh darah yang ada di penis jauh
lebih kecil daripada pembuluh darah di hati. Pembuluh darah yang ada di hati
berukuran 1,5 mm, sedangkan pembuluh darah penis 1 mm lebih kecil atau tepatnya
berukuran 0,5 mm.
Buruknya lagi, Dr. Salimpour menjelaskan, terdapat kemungkinan bahwa hal
yang sama bisa terjadi pada perokok pasif. Tapi hal tersebut membutuhkan
penelitian yang lebih lanjut lagi. Untuk menghindari hal tersebut terjadi pada
Anda atau orang sekitar Anda, maka mulailah menjalani hidup sehat tanpa adanya
rokok dari sekarang, sebelum semuanya menjadi penyesalan.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar